KEKERASAN TERHADAP PEMBANTU RUMAH TANGGA

Beberapa kisah mengenai masih banyaknya terjadi kekerasan terhadap Pembantu Rumah Tangga (PRT),dihimpun dari berbagai Sumber

    GABUNG HARI INI BERSAMA SEKOLAH INTERNET MARKETING TERBESAR DI INDONESIA

    DAPATKAN DISCOUNT 25% UNTUK BULAN PERTAMA

    _______________________________________________________________________

Kamis, 09 Agustus 2007

Tubuh Pembantu Disetrika Majikan


MUARAENIM, SRIPO — Penganiayaan terhadap pembantu rumah tangga yang mirip dengan kasus Nirmala Bonet --wanita asal NTB yang dianiaya majikannya di Malaysia-- terjadi di Kota Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan. Korbannya adalah Ekawati (13), gadis belia asal Dusun Lais Desa Penanggiran Kecamatan Gunungmegang, Muaraenim.

Korban menderita luka di beberapa bagian tubuh, karena disiksa sang majikan.
Kejadian ini dialami Eka di rumah majikannya yang menjabat di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII, AS, di Manna Kabupaten Bengkulu Selatan.

Menurut penuturan Eka ketika mengadukan persoalan itu ke kantor Bupati Muaraenim, Senin (14/6), awal mula dirinya mau menjadi pembantu Rumah Tangga (RT) sekitar 10 bulan lalu. Dia diajak oleh AS untuk bekerja di rumahnya yang kebetulan saat itu masih bertugas di PTPV VII Suli Inti Desa Penanggiran Kecamatan Gunungmegang.
Sekitar dua bulan bekerja, ternyata sang majikannya pindah tugas ke PTPN VII Manna. AS pun minta izin kepada ibu korban, Ida (45) untuk membawa Eka ikut, namun saat itu dikatakan ke Lampung bukan ke Manna. “Tetapi bukannya ke Lampung ternyata dibawa ke Bengkulu,” ujar gadis bertubuh kecil, berkulit hitam manis, dan rambut cepak ini.
Disetrika

Malapetaka tersebut berawal ketika pada waktu mesin cuci yang biasa digunakan mengalami kerusakan. Lantaran mesin tersebut rusak, istri AS berinisial NN marah-marah, dan sehari kemudian dia memukul Eka dengan ikat pinggang. Merasa belum puas, nyonya NN menempelkan setrika di lengan kiri korban hingga Eka luka bakar.

Berselang beberapa hari kemudian, aku Eka, dia kembali mendapat siksaan yakni menyuruhnya merendam kedua kaki dan tangannya ke air panas, sehingga melepuh.
Eka juga mengalami luka robek akibat dipukul dengan besi oleh anak AS berinisial BW, siswa kelas VI SD. Hingga sampai Jumat (11/6) lalu, Eka juga disiksa oleh anak perempuan majikannya, TK, mahasiswi di sebuah sekolah tinggi di Kabupaten Muaraenim.

“Hanya Pak Agus yang tidak melakukan penyiksaan. Tetapi pak Agus tahu penyiksaan tersebut dan hanya membiarkannya,” kata Eka seraya mengatakan, akhirnya Sabtu (12/6) kemarin dia dipulangkan oleh TK ke Desa Penanggiran menggunakan bus, namun TK sendiri tidak sampai ke rumah. “Aku langsung diturunkan, sedangkan dia tidak turun dari bus,” ujar anak keenam dari delapan bersaudara ini ditemani oleh ibu dan warga desanya yang ingin minta bantuan bupati. (ari)

Sumber : http://www.indomedia.com/sripo/2004/06/15/1506dae7.htm

Selengkapnya!

1 Komentar:

Pada 10 April 2018 pukul 08.36 , Blogger Unknown mengatakan...

Sy tidak tau apa ini cara kebetulan saja atau gimana. Yg jelas sy berani sumpah kalau sy berbohon. Kebetulan saja buka internet dpt nomer ini +6282354640471 Awalnya memang takut hubungi nomer trsbut. Setelah baca-baca artikel nya. ada nama Mbah Suro katanya sih.. bisa bantu orang mengatasi semua masalah nya. baik jalan Pesugihan maupun melalui anka nomer togel. Setelah dengar arahan nya bukan jg larangan agama atau jlan sesat. Tergantung dri keyakinan dan kepercayaan sja. Syukur Alhamdulillah benar2 sudah terbukti sekarang.

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

KEMBALI >>>